KonsepPancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pernah dikemukakan oleh Prof Notonagoro, anggota senat Universitas Gadjah Mada sebagaimana dikutip oleh Prof. 151 Koesnadi Hardjasoemantri, yang menyatakan bahwa Pancasila merupakan pegangan dan pedoman dalam usaha ilmu pengetahuan untuk dipergunakan sebagai asas dan pendirian hidup
Jelaskan3 kriteria bahwa pancasila merupakan ideologi terbuka ! 1. Pancasila mampu menyesuaikan perkembangan zaman tanpa mengubah nilai - nilai dasarnya. 2. Pancasila mampu dikembangkan secara kreatif sesuai dinamika kehidupan masyarakat Indonesia tanpa kehilangan makna dari nilai-nilai dasarnya. 3.
g meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul dalam Pancasila, dasar dan filsafat negara kita 46. Berikan contoh perilaku yang menjaga persatuan dan kesatuan bangsa! Jawaban: Contoh perilaku yang menjaga persatuan bangsa: a. Mengembangkan sikap slaing menghormati keberagaman dalam masyarakat b.
Vay Tiá»n TráșŁ GĂłp Theo ThĂĄng Chá» Cáș§n Cmnd. Globalisasi adalah proses perluasan interaksi dan integrasi antar negara di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Dalam konteks ini, Pancasila sebagai dasar filosofi negara Indonesia harus menghadapi berbagai tantangan dalam menjaga keberlangsungan dan kesinambungan nilai-nilai yang terkandung di satu tantangan globalisasi terhadap Pancasila adalah masuknya pengaruh budaya asing yang tidak sejalan dengan nilai-nilai lokal. Contohnya, munculnya tren konsumerisme yang mengabaikan nilai-nilai kekeluargaan dan kerukunan sosial yang merupakan salah satu dari lima sila itu, globalisasi juga menimbulkan persaingan yang semakin ketat di bidang ekonomi, yang dapat mengakibatkan tergesernya prioritas pembangunan negara dari aspek sosial dan budaya menuju aspek ekonomi semata. Hal ini dapat merusak keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, budaya, dan politik yang diharapkan oleh lain dari globalisasi terhadap Pancasila adalah munculnya perspektif individualisme yang mengabaikan nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan. Hal ini dapat mengancam nilai-nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh menghadapi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan upaya-upaya yang konsisten dari pemerintah dan masyarakat untuk menjaga dan meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai Pancasila. Upaya ini dapat dilakukan melalui pendidikan, kampanye sosial, dan penerapan regulasi yang sesuai dengan nilai-nilai keseluruhan, globalisasi merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh Pancasila dalam menjaga kesinambungan dan keberlangsungan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Namun dengan upaya yang konsisten dan sinergis dari pemerintah dan masyarakat, Pancasila dapat tetap dijadikan landasan filosofi negara yang menjamin keberlangsungan nilai-nilai kebhinekaan dan persatuan bangsa.
jelaskan dan berilah contoh bahwa globalisasi merupakan tantangan bagi pancasila â Globalisasi sebagai suatu fenomena yang menyebar luas di seluruh dunia telah menjadi tantangan tersendiri bagi keberadaan Pancasila sebagai dasar filosofi yang menjadi jiwa bangsa Indonesia. Globalisasi adalah suatu proses yang menyebabkan terjadinya keterkaitan yang erat antara berbagai negara dan masyarakat di seluruh dunia. Globalisasi mengubah cara orang berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya. Globalisasi juga menyebabkan terjadinya kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi, serta memunculkan isu-isu baru di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan kebijakan luar negeri. Namun, globalisasi ini juga menimbulkan berbagai tantangan bagi Pancasila, yang merupakan dasar filosofi yang menjadi ideologi negara Indonesia. Pancasila merupakan dasar filosofi Indonesia yang dianggap sebagai dasar berfikir dan berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat. Pancasila berisi lima prinsip, yaitu Pancasila sebagai ideologi terdiri dari sila ke-1, Ketuhanan Yang Maha Esa; sila ke-2, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; sila ke-3, Persatuan Indonesia; sila ke-4, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan; dan sila ke-5, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Namun, dengan datangnya globalisasi ada berbagai tantangan yang mengancam Pancasila. Contohnya, dengan berkembangnya globalisasi, terjadi juga perubahan dalam pola hubungan antarnegara, seperti ketika Indonesia menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara di luar negeri. Hal ini mengakibatkan semakin banyak informasi dan ide-ide yang berasal dari luar negeri yang masuk ke Indonesia, yang tentunya berbeda dengan ideologi Pancasila yang berlaku di Indonesia. Selain itu, berkembangnya perdagangan di era globalisasi juga berdampak besar bagi Indonesia. Di satu sisi, perdagangan internasional menawarkan peluang untuk meningkatkan produksi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Namun di sisi lain, globalisasi juga dapat menyebabkan para pelaku usaha di Indonesia kurang mampu bersaing dalam pasar internasional. Hal ini menghambat kemajuan ekonomi Indonesia, yang tentunya berlawanan dengan prinsip-prinsip Pancasila, seperti prinsip kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa globalisasi merupakan sebuah tantangan nyata bagi Pancasila. Globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan dalam pola hubungan antarnegara, perubahan dalam komunikasi, dan perubahan dalam perekonomian, yang semuanya berbeda dengan prinsip-prinsip Pancasila yang berlaku di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah harus mencari cara untuk menyesuaikan prinsip-prinsip Pancasila dengan perkembangan global, agar Pancasila tetap menjadi dasar filosofi bagi bangsa Indonesia. Daftar Isi1 Penjelasan Lengkap jelaskan dan berilah contoh bahwa globalisasi merupakan tantangan bagi 1. Globalisasi adalah suatu proses yang menyebabkan terjadinya keterkaitan yang erat antara berbagai negara dan masyarakat di seluruh 2. Pancasila merupakan dasar filosofi Indonesia yang dianggap sebagai dasar berfikir dan berperilaku dalam kehidupan 3. Globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan dalam pola hubungan antarnegara, perubahan dalam komunikasi, dan perubahan dalam 4. Globalisasi mengakibatkan semakin banyak informasi dan ide-ide yang berasal dari luar negeri yang masuk ke 5. Berkembangnya perdagangan di era globalisasi juga berdampak besar bagi 6. Globalisasi dapat menyebabkan para pelaku usaha di Indonesia kurang mampu bersaing dalam pasar 7. Globalisasi merupakan tantangan nyata bagi Pancasila karena berbeda dengan prinsip-prinsip Pancasila yang berlaku di 8. Pemerintah harus mencari cara untuk menyesuaikan prinsip-prinsip Pancasila dengan perkembangan global, agar Pancasila tetap menjadi dasar filosofi bagi bangsa Indonesia. 1. Globalisasi adalah suatu proses yang menyebabkan terjadinya keterkaitan yang erat antara berbagai negara dan masyarakat di seluruh dunia. Globalisasi adalah suatu proses yang menyebabkan terjadinya keterkaitan yang erat antara berbagai negara dan masyarakat di seluruh dunia. Hal ini menciptakan tantangan bagi Pancasila, nilai-nilai dasar yang menjadi dasar bagi pemerintah Indonesia. Globalisasi membawa konsekuensi bagi Pancasila karena menciptakan tekanan untuk beradaptasi dengan nilai-nilai lain yang dibawa oleh ekonomi global. Globalisasi juga menyebabkan masyarakat Indonesia terpapar pada nilai-nilai lain yang berbeda dari yang mereka terbiasa, dan ini membuat mereka lebih rentan terhadap pengaruh dari luar. Salah satu contoh bagaimana globalisasi menjadi tantangan bagi Pancasila adalah ketika pemerintah Indonesia harus menyesuaikan peraturan dan hukumnya dengan standar internasional. Pemerintah Indonesia harus menyesuaikan undang-undang dan kebijakan yang ada dengan negara-negara lain dan peraturan yang ditetapkan oleh organisasi internasional. Ini membuatnya lebih sulit bagi pemerintah untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap dihormati. Selain itu, globalisasi juga menyebabkan pergeseran dalam pendekatan pemerintah dalam pengambilan keputusan. Pada masa lalu, pemerintah Indonesia dapat secara mandiri menentukan kebijakan tanpa harus menyesuaikannya dengan standar internasional. Namun, dengan adanya tekanan global, pemerintah Indonesia harus mempertimbangkan nilai-nilai lain yang dibawa oleh ekonomi global ketika membuat keputusan. Hal ini mendorong pemerintah Indonesia untuk beradaptasi dengan nilai-nilai lain yang ada di luar negeri. Kesimpulannya, globalisasi menciptakan tantangan bagi Pancasila karena menyebabkan terjadinya pergeseran dalam pendekatan pemerintah dalam pengambilan keputusan dan membutuhkan adaptasi terhadap nilai-nilai lain. Hal ini menyebabkan pemerintah Indonesia harus menyesuaikan kebijakan dan hukumnya dengan standar internasional. 2. Pancasila merupakan dasar filosofi Indonesia yang dianggap sebagai dasar berfikir dan berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat. Globalisasi adalah proses interaksi antarbangsa yang melibatkan pertukaran ide, budaya, teknologi, perekonomian, dan politik. Ini telah membawa banyak perubahan yang mengubah cara orang hidup dan berinteraksi di seluruh dunia. Meskipun globalisasi telah membawa banyak keuntungan, ada juga beberapa tantangan yang dihadapi di bawahnya. Salah satu tantangan yang paling penting adalah bagaimana globalisasi dapat disesuaikan dengan Pancasila, dasar filosofi Indonesia yang dianggap sebagai dasar berfikir dan berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat. Pancasila adalah falsafah Indonesia yang menekankan kesatuan dan keharmonisan seluruh bangsa. Ini menekankan kesetaraan hak semua lapisan masyarakat, kesetiaan pada nilai-nilai moral dan etika, serta kesadaran akan pentingnya keadilan dan tanggung jawab sosial. Ini adalah dasar untuk menciptakan masyarakat yang berdasarkan pada nilai-nilai yang dihormati dan dijunjung tinggi. Namun, globalisasi telah membawa banyak perubahan yang dapat mengancam kesatuan dan keharmonisan Indonesia. Globalisasi telah menciptakan kesenjangan ekonomi yang lebih besar antara kaum kaya dan miskin. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya ketidakadilan dan ketidaksetaraan yang mengancam Pancasila. Globalisasi juga telah menciptakan kondisi yang memungkinkan orang untuk mengakses informasi dan budaya dari luar negeri, yang dapat memengaruhi pandangan dan perilaku masyarakat Indonesia. Hal ini dapat berakibat pada penolakan nilai-nilai Pancasila yang dihormati. Globalisasi juga telah menciptakan kondisi yang memungkinkan pelaku pasar asing untuk memiliki pengaruh yang lebih besar atas perekonomian Indonesia. Ini dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang tidak merata, yang dapat mengancam keadilan sosial dan hak-hak masyarakat yang dijamin oleh Pancasila. Globalisasi telah membawa tentangan yang signifikan bagi Pancasila. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk menciptakan strategi untuk mengatasi tantangan ini, sehingga Pancasila dapat benar-benar dihormati dan dijunjung tinggi. 3. Globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan dalam pola hubungan antarnegara, perubahan dalam komunikasi, dan perubahan dalam perekonomian. Globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila karena globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan yang signifikan dalam pola hubungan antarnegara, komunikasi, dan perekonomian. Pertama, globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan dalam pola hubungan antarnegara. Negara-negara di dunia saat ini saling terhubung melalui jaringan internasional yang kompleks. Ini menyebabkan negara-negara memiliki hubungan yang lebih rapat dan mendalam satu sama lain, meskipun ada benturan antarnegara. Ini mengharuskan negara-negara untuk mencari cara untuk menangani masalah internasional secara kooperatif dan bersama-sama. Contohnya, beberapa negara telah berkomitmen untuk mengikuti dan mengimplementasikan agenda internasional seperti perdamaian, keadilan sosial, dan perlindungan lingkungan. Kedua, globalisasi menyebabkan perubahan dalam komunikasi. Dengan adanya teknologi yang berkembang, orang-orang dapat terhubung dengan satu sama lain secara global. Contohnya, komunikasi antarnegara dapat dilakukan melalui internet, telepon, dan media sosial. Ini memungkinkan orang dari berbagai negara untuk berbagi informasi, gagasan, dan pandangan. Hal ini dapat membantu menciptakan kepedulian global dan solidaritas antarnegara. Ketiga, globalisasi menyebabkan perubahan dalam perekonomian. Globalisasi meningkatkan arus modal dan investasi antarnegara. Ini memungkinkan perekonomian di beberapa negara untuk saling terhubung. Contohnya, dengan memperluas pasar global, perusahaan dapat mengakses pasar internasional dan mengembangkan bisnis mereka. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan di beberapa negara dan meningkatkan pendapatan, lapangan kerja, dan standar hidup. Pada dasarnya, globalisasi telah mengubah cara orang berinteraksi antara satu sama lain, memengaruhi hubungan antarnegara, komunikasi, dan perekonomian. Ini menimbulkan tantangan bagi Pancasila untuk melindungi kepentingan nasional dan menangani masalah internasional secara kooperatif. 4. Globalisasi mengakibatkan semakin banyak informasi dan ide-ide yang berasal dari luar negeri yang masuk ke Indonesia. Globalisasi adalah proses perluasan dan pertukaran informasi, ide, teknologi, dan budaya secara internasional. Hal ini telah mengubah cara orang berfikir dan bertindak di seluruh dunia. Globalisasi telah menciptakan tantangan bagi Pancasila, yaitu sistem nilai Indonesia. Salah satu tantangan utama dari globalisasi yang dapat mengganggu Pancasila adalah banyak informasi dan ide-ide yang berasal dari luar negeri yang masuk ke Indonesia. Karena globalisasi, informasi dan ide dari luar negeri dapat dengan mudah tersedia di Indonesia. Ini dapat mengakibatkan adanya ide-ide baru atau ide-ide yang berbeda dari nilai Pancasila yang dianut di Indonesia. Ide-ide ini dapat mengganggu dan menghancurkan nilai-nilai yang dianut oleh Pancasila. Sebagai contoh, konsep demokrasi yang berasal dari Barat dapat bertentangan dengan konsep rakyat yang dianut oleh Pancasila. Ini dapat menyebabkan konflik antara nilai-nilai Barat dan nilai-nilai Pancasila yang dianut di Indonesia. Dengan globalisasi, informasi dan ide dari luar negeri dapat masuk ke Indonesia dan berinteraksi dengan nilai-nilai yang dianut oleh Pancasila. Namun, ketika informasi dan ide-ide tersebut berbeda dengan nilai-nilai yang dianut oleh Pancasila, ini dapat menyebabkan konflik dan gangguan pada sistem nilai Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia harus berhati-hati dengan informasi dan ide yang masuk ke negara ini dari luar negeri. 5. Berkembangnya perdagangan di era globalisasi juga berdampak besar bagi Indonesia. Globalisasi merupakan proses yang menghubungkan masyarakat di seluruh dunia dan mengintegrasikan ekonomi, budaya, sosial, politik, dan teknologi. Globalisasi menawarkan banyak manfaat, namun juga menimbulkan tantangan bagi Pancasila. Salah satu tantangan yang paling signifikan adalah berkembangnya perdagangan di era globalisasi yang berdampak besar bagi Indonesia. Ketika Indonesia bergabung dengan perjanjian perdagangan internasional, seperti Organisasi Perdagangan Dunia WTO, itu membuka pasar Indonesia untuk barang-barang asing dan membuka pasar luar negeri bagi produk Indonesia. Ini membuat produk asing lebih mudah diakses di Indonesia, mengancam produk lokal. Hal ini juga berdampak pada kegiatan ekspor Indonesia, karena persaingan dari produk asing yang lebih murah membuat produk Indonesia kurang menarik di pasar luar negeri. Selain itu, globalisasi juga menciptakan lingkungan yang kompetitif, dimana bisnis lokal harus bersaing dengan bisnis multinasional. Hal ini meningkatkan tekanan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam bisnis. Perusahaan lokal harus menggunakan teknologi terbaru dan mempekerjakan tenaga kerja yang lebih efisien untuk bersaing. Sebaliknya, globalisasi juga menciptakan peluang bagi Indonesia. Perdagangan internasional menghasilkan pendapatan yang membantu perekonomian Indonesia tumbuh. Indonesia juga memiliki akses ke teknologi dan sumber daya yang lebih baik dari pasar luar negeri. Ini membuat produk-produk Indonesia lebih bernilai dan kompetitif di pasar internasional. Kesimpulannya, globalisasi menawarkan banyak manfaat bagi Indonesia, tetapi juga menimbulkan tantangan bagi Pancasila. Berkembangnya perdagangan di era globalisasi memiliki dampak besar bagi Indonesia, baik dalam bentuk peluang maupun tantangan. Indonesia harus siap untuk menghadapi tantangan yang timbul dari globalisasi untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan tinggi. 6. Globalisasi dapat menyebabkan para pelaku usaha di Indonesia kurang mampu bersaing dalam pasar internasional. Globalisasi merupakan suatu fenomena yang ditandai dengan meningkatnya interaksi dan hubungan antarnegara dalam berbagai aspek, seperti ekonomi, politik, teknologi, dan budaya. Seiring dengan perkembangan globalisasi, ini membawa tantangan bagi Pancasila. Salah satu contohnya adalah globalisasi dapat menyebabkan para pelaku usaha di Indonesia kurang mampu bersaing dalam pasar internasional. Pasar internasional dapat menjadi arena yang kompetitif bagi para pelaku usaha. Globalisasi menciptakan kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai pasar dan meningkatkan kesempatan untuk berkembang. Namun, globalisasi juga menciptakan kompetisi yang ketat antara berbagai perusahaan, termasuk perusahaan Indonesia. Karena globalisasi memungkinkan produk-produk asing masuk ke pasar Indonesia dengan harga yang lebih murah dan kualitas yang sama dengan produk lokal, maka berbagai produk asing yang dijual di pasar Indonesia menjadi ancaman bagi para pelaku usaha lokal. Untuk mengatasi tantangan globalisasi ini, para pelaku usaha di Indonesia harus memiliki strategi untuk meningkatkan daya saing mereka. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan meningkatkan kualitas produk mereka, sehingga mereka dapat bersaing dengan produk-produk asing. Mereka juga harus meningkatkan efisiensi produksi dan mencari cara untuk menurunkan biaya produksi. Dengan melakukan semua ini, para pelaku usaha di Indonesia akan memiliki kesempatan untuk bersaing di pasar internasional. Dengan demikian, globalisasi merupakan salah satu tantangan bagi Pancasila. Globalisasi dapat menciptakan kesempatan bagi para pelaku usaha di Indonesia untuk berkembang, tetapi juga dapat menciptakan kompetisi yang ketat di pasar internasional. Oleh karena itu, para pelaku usaha di Indonesia harus memiliki strategi untuk meningkatkan daya saing mereka dengan cara meningkatkan kualitas produk, meningkatkan efisiensi produksi, dan mencari cara untuk menurunkan biaya produksi. 7. Globalisasi merupakan tantangan nyata bagi Pancasila karena berbeda dengan prinsip-prinsip Pancasila yang berlaku di Indonesia. Globalisasi merupakan tantangan nyata bagi Pancasila karena berbeda dengan prinsip-prinsip Pancasila yang berlaku di Indonesia. Pancasila merupakan sistem nilai moral dan politik yang digunakan oleh bangsa Indonesia sebagai dasar untuk membangun dan mengatur tata kehidupan berbangsa dan bernegara. Prinsip-prinsipnya meliputi ke-lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila adalah pandangan filosofis yang menekankan nilai-nilai moral, sosial, dan politik yang menyatukan bangsa Indonesia. Sebaliknya, globalisasi menekankan nilai ekonomi dan teknologi, dan memudahkan penyebaran ide, budaya, dan nilai-nilai baru dari warga dunia. Ide-ide dan nilai-nilai ini sering bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan dapat menimbulkan konflik antara nilai-nilai tradisional dan modern. Salah satu contoh yang dapat diberikan adalah penyebaran komunitas LGBT Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender di Indonesia yang merupakan hasil dari globalisasi. Walaupun banyak warga Indonesia yang menolak komunitas ini, mereka masih terus menjadi bagian dari masyarakat Indonesia dan menyebarkan nilai-nilai yang berbeda dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini menimbulkan konflik antara nilai-nilai yang diwariskan oleh Pancasila dan nilai-nilai yang diperkenalkan oleh globalisasi. Dalam kondisi saat ini, Pancasila merupakan pilar dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Oleh karena itu, globalisasi harus dipandang sebagai tantangan nyata bagi Pancasila. Diperlukan upaya untuk mencari cara untuk menyatukan nilai-nilai tradisional dan modern yang ada, dan memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap menjadi pegangan bagi bangsa Indonesia. 8. Pemerintah harus mencari cara untuk menyesuaikan prinsip-prinsip Pancasila dengan perkembangan global, agar Pancasila tetap menjadi dasar filosofi bagi bangsa Indonesia. Globalisasi adalah proses yang melibatkan pertukaran ide, budaya, dan nilai-nilai antarbangsa. Ini menciptakan kesempatan untuk meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi, serta untuk meningkatkan kesadaran tentang hak asasi manusia, sosial, dan lingkungan. Namun, globalisasi juga menimbulkan tantangan bagi Pancasila, filosofi dan ideologi yang menjadi dasar bagi bangsa Indonesia. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh pemerintah untuk menyesuaikan prinsip-prinsip Pancasila dengan perkembangan global adalah bagaimana cara menyeimbangkan nilai-nilai nasional dengan globalisasi. Globalisasi menciptakan kebebasan dan persaingan antarbangsa, yang dapat mengancam identitas nasional. Pada saat yang sama, perkembangan global juga dapat mengancam prinsip-prinsip keadilan dan keseimbangan. Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah harus mencari cara untuk menyesuaikan prinsip-prinsip Pancasila dengan perkembangan global, agar Pancasila tetap menjadi dasar filosofi bagi bangsa Indonesia. Ini bisa dilakukan dengan mengintegrasikan globalisasi dengan Pancasila. Salah satu contohnya adalah mengintegrasikan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan kemakmuran yang terkandung dalam Pancasila dengan kebijakan global seperti sistem pertukaran barter. Hal ini akan memungkinkan Indonesia untuk mengambil manfaat dari globalisasi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip Pancasila. Pemerintah juga harus mempromosikan nilai-nilai Pancasila di tingkat global. Ini bisa dilakukan dengan mempromosikan nilai-nilai nasional kepada masyarakat internasional melalui berbagai media. Pemerintah juga harus terus memperdalam pemahaman Pancasila di antara masyarakat Indonesia dan menciptakan lebih banyak kesempatan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan Pancasila di tingkat internasional. Dengan demikian, pemerintah dapat menyesuaikan prinsip-prinsip Pancasila dengan perkembangan global. Ini akan memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi dasar filosofi bagi bangsa Indonesia, meskipun globalisasi menimbulkan tantangan.
Pendahuluan Sebagai salah satu negara yang terbuka terhadap setiap perubahan lingkungan strategis, Indonesia sangat terpengaruh oleh arus globalisasi yang melanda seluruh negara-negara di dunia. Bagi Bangsa Indonesia, globalisasi merupakan sebuah keniscayaan sehingga harus diterima sebagai kenyataan sejarah. Yang perlu dilakukan saat ini sebenarnya adalah memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh globalisasi. Menurut Anthony Giddens 2001, globalisasi yang telah merasuk ke seluruh negara di dunia ternyata membawa nilai-nilai budaya global Barat seperti individualisme, liberalisme dan materialisme. Nilai-nilai budaya Barat telah menginfiltrasi ketahanan budaya nasional masing-masing negara sehingga mempengaruhi sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai individualisme telah menggeser dan menggantikan nilai kolektivitas masyarakat Indonesia. Pengutamaan "hak" daripada "kewajiban" dan kebebasan HAM yang kebablasan sangat tidak sesuai dengan budaya nasional Indonesia. Nilai liberalisme telah menggeser nilai altruisme mementingkan kepentingan umum masyarakat Indonesia. Budaya gotong royong, tanpa pamrih, tenggang rasa, dan kekeluargaan sudah mulai luntur oleh nilai-nilai liberalisme sebagai dampak dari masuknya globalisasi. Nilai materialisme telah menggeser nilai immaterialisme yang ada pada masyarakat Indonesia. Penghormatan terhadap seseorang tidak lagi didasarkan pada baik buruknya moralitas orang tersebut, melainkan didasarkan pada materi dan kekayaan yang dimiliki. Nilai-nilai sopan santun 1 Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free RELEVANSI PANCASILA DI ERA GLOBALISASIOleh Agus SubagyoPendahuluanSebagai salah satu negara yang terbuka terhadap setiap perubahanlingkungan strategis, Indonesia sangat terpengaruh oleh arus globalisasiyang melanda seluruh negara-negara di dunia. Bagi Bangsa Indonesia,globalisasi merupakan sebuah keniscayaan sehingga harus diterima sebagaikenyataan sejarah. Yang perlu dilakukan saat ini sebenarnya adalahmemaksimalkan keuntungan dan meminimalisir kerugian yang diakibatkanoleh Anthony Giddens 2001, globalisasi yang telah merasukke seluruh negara di dunia ternyata membawa nilai-nilai budaya global Baratseperti individualisme, liberalisme dan materialisme. Nilai-nilai budaya Barattelah menginfiltrasi ketahanan budaya nasional masing-masing negarasehingga mempengaruhi sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsadan bernegara. Nilai individualisme telah menggeser dan menggantikan nilaikolektivitas masyarakat Indonesia. Pengutamaan âhakâ daripada âkewajibanâdan kebebasan HAM yang kebablasan sangat tidak sesuai dengan budayanasional Indonesia. Nilai liberalisme telah menggeser nilai altruismemementingkan kepentingan umum masyarakat Indonesia. Budaya gotongroyong, tanpa pamrih, tenggang rasa, dan kekeluargaan sudah mulai lunturoleh nilai-nilai liberalisme sebagai dampak dari masuknya globalisasi. Nilaimaterialisme telah menggeser nilai immaterialisme yang ada padamasyarakat Indonesia. Penghormatan terhadap seseorang tidak lagididasarkan pada baik buruknya moralitas orang tersebut, melainkandidasarkan pada materi dan kekayaan yang dimiliki. Nilai-nilai sopan santun1 dan norma susila telah berganti menjadi serba harta, kekuasaan perkembangnnya, globalisasi akan menumbuhkan semangatâkeglobalanâ dan semangat âkedaerahanâ yang tentunya akanmembahayakan semangat nasional, yang didasarkan pada cara pandangbangsa atau cara pandang nasional Indonesia wawasan kebangsaan.Menurut James Petras dan Veltmeyer 2003, Globalisasi akanmenyebabkan ketergantungan suatu negara terhadap negara lain dalamseluruh sektor kehidupan, baik politik, ekonomi maupun budaya. Globalisasimerupakan imperialismo gaya baru yang perlu mendapatkan karena dapatmengancam keutuhan negara bidang politik, globalisasi akan menguatkan kembali identitasetnik dan kesukuan yang dapat menimbulkan gejala disintegrasi bangsa dangerakan separatisme. Globalisasi yang mencanangkan kebebasan telahmendorong berbagai wilayah untuk memisahkan diri dengan bantuan politisdari negara-negara bidang ekonomi, globalisasi akan menciptakan ketergantunganekonomi nasional terhadap dominasi ekonomi global. Ketergantunganekonomi menyebabkan hubungan antar negara tidak bersifat kesederajadandan kemitraan, melainkan subordinasi dan dominasi sehingga kedaulatannasional dapat tergadaikan atas nama globalisasi yang bidang budaya, masuknya budaya populer telah mengendurkanbudaya nasional sehingga mengancam eksistensi jati diri dan identitasnasional. Globalisasi akan menggerogoti sendi-sendi nasionalisme dimanamasyarakat akan dibuai terlebih dulu dengan kemasan-kemasanmaterialisme ala barat yang pada akhirnya akan mem âbrain washingâmanusia â manusia Indonesia untuk berpikir, bersikap dan bertindak alaBarat. Semangat gotong royong, kekeluargaan, pengorbanan dan tenggangrasa akan hilang dengan sendirinya dalam kehidupan Melihat kondisi empiris dampak negatif yang mengikuti arusglobalisasi di Indonesia, maka pertanyaan penting yang dapat dirumuskanadalah apakah dasar negara Pancasila masih relevan dan bisadipertahankan di era globalisasi saat ini? Pertanyaan ini patutdikemukakan mengingat pancasila sebagai dasar negara Indonesia,pandangan hidup bangsa Indonesia, sumber filosofi bangsa Indonesia, dansumber rujukan masyarakat Indonesia dalam berpikir, bertindak danberperilaku kurang dihayati dan diamalkan oleh masyarakat Indonesia,khususnya para kaum muda generasi penerus bangsa yang banyak terjebakpada arus modernitas dan etimologis, istilah Pancasila berasal dari bahasa sansekerta,dari India bahasa kasta brahmana, sedangkan bahasa rakyat biasa adalahbahasa Prakerta. Panca artinya Lima, Sila Artinya batu sendi, alas, demikian,dalam bahasa Indonesia, Pancasila diartikan sebagaiâberbatu sendi limaâ atau âdasar yang memiliki lima unsurâ atau âlima tingkahlaku yang pentingâ. Secara historis, proses terbentuknya Pancasila dapatdilihat dari persiapan sidang BPUPKI yang diusulkan oleh dr. RadjimanWidyodiningrat membahas dasar negara Indonesia, yang kemudianmenghasilkan tiga pemikiran besar, yakni Mr. Muhammad Yamin, Soepomo,dan Soekarno. Secara terminologis, Pancasila yang sah adalah yangterdapat dalam pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan oleh sidang PPKIpada tanggal 18 Agustus 1945. Di era globalisasi yang penuh dengan peluang dan tantangan,Pancasila masih relevan bagi bangsa Indonesia, baik sebagai ideologinegara maupun sebagai dasar negara. Sebagai ideologi negara, Pancasilaakan menjadi sistem nilai bagi Bangsa Indonesia dalam menghadapi arusglobalisasi yang penuh dengan muatan ideologi liberalisme dan Pancasila sangat cocok dengan karakteristik budaya bangsa3 Indonesia yang heterogen, plural, dan beranekaragam kultur. IdeologiPancasila mendasarkan pada hakekat sifat kodrat manusia sebagai makhluksosial dan individu. Inilah yang membedakan dan menjadi keunggulanideologi Pancasila dibandingkan dengan ideologi-ideologi lain di dasar negara, Pancasila merefleksikan kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara yang sangat komplek sehingga dapat terwadahidalam kerangka Pancasila sebagai dasar pada nilai-nilai global Barat yang muncul di eraglobalisasi, sila-sila Pancasila merupakan âfilterâ yang dapat menjadiâpenjaringâ dan âpenyaringâ bagi masyarakat Indonesia dalam menghadapiarus globalisasi. Nilai-nilai Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan,persatuan, kerakyatan, dan keadilan merupakan pilar-pilar penting dalammembentengi masyarakat Indonesia di tengah serangan nilai-nilai universalyang berasal dari Barat akibat arus Pancasila tetap bisa bersaing dengan ideologi-ideologi lain didunia ini karena memiliki sejumlah keunggulan yang tidak ditemukan dalamideologi lain. Ideologi Pancasila tetap mampu bersaing, mampu kompetitifmenjawab perubahan zaman, walaupun Indonesia diserbu nilai-nilai asing diera globalisasi. Kekuatan dari ideologi Pancasila justru terletak padakemampuannya menjaga keseimbangan antara unsur-unsur yang ada dimasyarakat tengah suasana globalisasi, ideologi yang bisa bertahan adalahideologi yang bisa menjaga keseimbangan antara kepentingan global dengan kepentingan nasional. Artinya, ideologi yang bisa terus eksis adalah ideologi yang bisa menempatkan kepentingan nasional tanpa ikut terpengaruh nilai-nilai asing dari ideologi lain yang datang melalui informasi global seperti siaran televisi, internet ataupertukaran jasa dan barang dibandingkan dengan ideologi lain, seperti ideologi Marxisme atau Komunisme, Pancasila memiliki berbagai keunggulan, 4 karena Pancasila menempatkan unsur keseimbangan yang tidak banyakditemukan dalam ideologi lain. Semua ideologi lain di dunia umumnya hanyamementingkan kelompok tertentu atau hanya berpihak pada golongantertentu, misalnya ideologi Marxis atau Komunisme, cenderung hanyamementingkan kelompok tertentu yakni kelompok buruh, khususnyakelompok 'elite' kaum itu, di belahan negara lain, ada ideologi yang hanya berpihak kepada kepentingan kelompok yang memiliki modal, orang yangpunya kuasa, atau hanya bagi orang-orang pintar dalam masyarakat. Kitapatut bersyukur karena Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia tidak seperti itu, tetapi ada keseimbangan antar konteks Indonesia saat ini, Pancasila tengah dihadapkandengan tantangan eskternal berskala besar berupa globalisasi. Globalisasiyang berbasiskan pada perkembangan teknologi informasi, komunikasi, dantransportasi, secara drastis telah mentransendensi batas-batas etnis bahkanbangsa. Jadilah Indonesia kini, tanpa bisa dihindari dan menghindari,menjadi bagian dari arus besar berbagai perubahan yang terjadi di apa pun perubahan yang terjadi di belahan dunia lain akan langsungdiketahui atau bahkan dirasakan akibatnya oleh Indonesia. Sebaliknya,sekecil apa pun peristiwa yang terjadi di Indonesia secara cepat akanmenjadi bagian dari konsumsi informasi masyarakat dunia. Pengaruh dariglobalisasi ini dengan demikian begitu cepat dan mendalam. Menjadi sebuah pertanyaan besar bagi bangsa Indonesia,sanggupkah Pancasila menjawab berbagai tantangan tersebut?Akankah Pancasila tetap eksis sebagai ideologi bangsa? Jawabannyatentu akan terpulang kepada bangsa Indonesia sendiri sebagai pemilikPancasila. Namun demikian, kalaulah kemudian mencoba untuk mencarijawaban atas berbagai tantangan tersebut, maka jawabannya adalah bahwaPancasila akan sanggup menghadapi berbagai tantangan tersebut asalkan5 Pancasila benar-benar mampu diaplikasikan sebagai weltanschauungbangsa Indonesia. Implikasi dari dijadikannya Pancasila sebagai pandangan hidup makabangsa yang besar ini haruslah mempunyai sense of belonging dan sense ofpride atas Pancasila. Untuk menumbuhkembangkan kedua rasa tersebutmaka melihat realitas yang tengah berkembang saat ini setidaknya dua halmendasar perlu dilakukan. Pertama, penanaman kembali kesadaran bangsa tentang eksistensiPancasila sebagai ideologi bangsa. Penanaman kesadaran tentangkeberadaan Pancasila sebagai ideologi bangsa mengandung pemahamantentang adanya suatu proses pembangunan kembali kesadaran akanPancasila sebagai identitas nasional. Upaya ini memiliki makna strategismanakala realitas menunjukkan bahwa dalam batas-batas tertentu telahterjadi proses pemudaran kesadaran tentang keberadaan Pancasila sebagaiideologi bangsa. Salah satu langkah terbaik untuk mendekatkan kembaliatau membumikan kembali Pancasila ke tengah rakyat Indonesia tidak lainmelalui pembangunan kesadaran sejarah. Tegasnya, Pancasila didekatkankembali dengan cara menguraikannya sebagai bagian yang tak terpisahkandari perjuangan rakyat Indonesia, termasuk menjelaskannya bahwa secarasubstansial Pancasila adalah merupakan jawaban yang tepat dan strategisatas keberagaman Indonesia, baik pada masa lalu, masa kini maupun masayang akan perlu adanya kekonsistenan dari seluruh elemen bangsa,khususnya para pemimpin negeri ini untuk menjadikan Pancasila sebagaipedoman dalam berpikir dan bertindak. Janganlah sampai Pancasila inisekadar wacana di atas mulut yang disampaikan secara âberbusa-busaâhingga menjadi âbasiâ, sementara di lapangan penuh dengan perilaku yangtidak sesuai dengan ajaran Pancasila. Dengan demikian, penghayatan danpengamalan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sudah6 merupakan suatu conditio sine qua non bagi tetap tegaknya Pancasilasebagai ideologi bangsa. Salah satu tantangan terbesar yang perlu segera dijawab bangsayang besar ini, khususnya oleh para pemegang kekuasaan, adalahmenjawab tantangan atas lemahnya kesejahteraan rakyat dan penegakankeadilan. Ketimpangan kesejahteraan antara kota dan desa, terlebih Jawadan luar Jawa merupakan salah satu permasalahan besar yang harussegera dijawab oleh bangsa ini. Terasa sesak bagi kita semua bilamengingat bahwa di alam sejarah dewasa ini masih ada bagian dari bangsaini yang secara mengenaskan masih hidup di alam prasejarah!.Masalah penegakan keadilan juga menjadi masalah yang perlumendapat perhatian serius para pengambil kebijakan. Keadilan sosial yangtelah lama digariskan para pendiri negeri ini sering menjadi kontraproduktifmanakala hendak ditegakkan di kalangan para penguasa dan pemilik hingga sekarang ini pisau keadilan yang dimiliki bangsa ini masihmerupakan pisau keadilan bermata ganda, tajam manakala diarahkankepada rakyat kebanyakan, dan tumpul atau bahkan kehilanganketajamannya sama sekali manakala dihadapkan dengan para pemegangkekuasaan atau pemilik sumber-sumber dua hal itu saja mampu dikedepankan bisa jadi bangsa yangbesar ini tidak akan mudah tergoyahkan oleh berbagai tantangan danancaman yang ada, baik dari dalam maupun dari luar. Ancaman dari dalambisa jadi akan pupus dengan sendirinya manakala kesejahteraan rakyatterkondisikan pada keadaan yang baik dan keadilan dapat ditegakkandengan seadil-adilnya. Ancaman dari luar, termasuk arus besar globalisasi sekalipun tidakakan menggeruskan Pancasila sebagai sebuah ideologi tetapi justru akanmenjadikan Pancasila sebagai kekuatan yang mampu mewarnai arus besarglobalisasi. Terlebih karena globalisasi bagi bangsa ini bukanlah merupakanbarang Pada akhirnya, menjadi baik kiranya bila menyimak kembali apa yangpernah dikatakan oleh Roeslan Abdulgani 1986, "Pancasila kita bukansekadar berintikan nilai-nilai statis, tetapi juga jiwa dinamisâ. Kuranggunanya kita, hanya secara verbal mencintai kemerdekaan, kalau kita tidakberani melawan penjajahan, baik yang tradisional-kuno maupun yangneokolonial. Kurang gunanya kita, secara verbal saja menjunjung tinggi silaKetuhanan Yang Maha esa, kalau kita takut melawan kemusyrikan. Kurangguna kita, secara verbal saja mengagungkan sila Perikemanusiaan, kalaukita membiarkan merajalelanya situasi yang tidak manusiawi. Kurangfaedahnya kita, secara verbal saja cinta Persatuan Indonesia, kalau kitamembiarkan merajalelanya rasa nasionalisme dan patriotisme merosot danmembiarkan bangsa lain mengeksploitasikan kebodohan dan kelemahanrakyat kita. Kurang manfaatnya kita cinta sila Kerakyatan kalau kitamembiarkan keluhan rakyat tersumbat. Kurang artinya kita ngobrol sajatentang sila Keadilan Sosial, kalau kita membiarkan kepincangan sosialekonomis merajalelaPenutupBerdasarkan uraian analitis tentang posisi, eksistensi, dan relevansiPancasila di tengah arus globalisasi di atas, dapat ditarik benang merahkesimpulan bahwa Pancasila masih relevan di era globalisasi dan sudahmenjadi keharusan dan keniscayaan untuk dipertahankan oleh segenapkomponen bangsa Indonesia. Ideologi Pancasila akan menjadi âfilterâ yangakan menjaring dan menyaring setiap perubahan dan nilai-nilai yang masukakibat arus menggukuhkan Pancasila di era globalisasi sebagai dasarbepkir, dasar bertindak dan dasar berperilaku oleh setiap masyarakatIndonesia, maka Pancasila perlu dikebumikan agar supaya dapat bekerjasecara operasional di lapangan. Diperlukan ârevitalisasi Pancasilaâ8 sehingga dapat dihayati dan diamalkan oleh segenap komponen bangsa diera ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
jelaskan dan berilah contoh bahwa globalisasi merupakan tantangan bagi pancasila